Anda pasti sering sekali mendengar kata kolaborasi akhir akhir ini. Bahkan kata Kolaborasi ini bisa jadi terpampang pada setiap sudut kota seperti Jakarta. Sebuah kata yang indah yang berawal dari sebuah kesulitan untuk dapat mendorong terjadinya sebuah perubahan atau tercapainya tujuan yang fokus dan terkoordinasi.
Kolaborasi ini sepertinya menjadi momok dalam setiap perkumpulan sejumlah orang yang terbentuk dalam organisasi. Karena masing masing orang pastinya memiliki kepala dan nilai sendiri sendiri.
Bahkan bisa dipastikan bahwa dalam setiap organisasi pasti selalu mengadakan team building dalam format yang bermacam macam. Berbagai format acara team building atau membangun tim ini dilaksanakan. Baik dalam bungkus meeting triwulan, meeting awal tahun, outing, atau berbagai macam acara engagement yang diisikan konteks team building tersebut.
Tidak hanya di ranah korporasi, hal yang sama juga terjadi di sektor sektor lain termasuk sektor administrator. Berbagai macam izin ataupun proses berulang terjadi. Hal tersebut dikarenakan tujuan akhir dalam berproses tersebut tidaklah fokus atau dikerjakan oleh masing masing sektor sehingga persoalan yang seharusnya mudah, jadi menjadi tarik menarik proses antara pemlik proses.
Baru baru ini saya memberikan komentar kepada satu rekan saya yang mengunggah tautan pada sosial media yang berkaitan dengan kolaborasi. Saya katakan bahwa semoga kolaborasi tidak hanya menjadi jargon, namun dapat diinternalisasikan. Jawabannya, “hahahah setuju pak. Soalnya kolaborasi tidak semudah diucapkan. Sekalinya dilakukan (lintas sektor apalagi), udah kaya Ninja Hattori, “Mendaki gunung, melewati lembah”, Senyumnya. Saya pernah shock pas ada yang bilang ke saya, “pokoknya, kami disuruh atasan kami untuk kolaborasi”, sambung-nya getir.
Hal tersebut tidaklah aneh yang menjadi cerita yang baru. Karena kolaborasi, kerja sama yang terintegrasi pada saat ini dan masa mendatang merupakan sebuah tantangan. Terlebih lagi masalah yang akan dihadapi semakin kompleks. Kompleksitas ini pula yang akan menuntut sistem dan bisnis proses dari organisasi untuk adaptasi. Terlebih lagi bagi mereka yang mengoperasikan sistem dibalik meja seperti keuangan.
Saya pernah membaca satu buku yang dituliskan oleh Jacob Morgan, berjudul “Collaborative Organization” yang terbit sepuluh tahun yang lalu. “Masalah yang dihadapi ini bukanlah hal baru”, katanya. Anda menjalankan organisasi bersama dengan keterlibatan banyak orang. Semua bekerja untuk sebuah tujuan yang sama. Yaitu tujuan Anda. Anda akan memberitahukan apa yang harus mereka selesaikan dan memberikan mereka waktu dan dana yang cukup untuk dapat mewujudkannya. Sepertinya mudah, namun tidak.
Dalam bukunya tersebut terdaoat 5 hal parameter yang dapat diadaptasi oleh sebuah organisasi agar mampu mendobrak kotak kotak silo yang terdapat dalam kebanyakan organisasi hari ini.
- Tujuan dan Sasaran, yang perlu diselaraskan dari tujuan utama dari organisasi
- Budaya Perusahaan, dimana budaya perusahaan harus terhubung dengan arah strategis perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah budaya untuk inovasi
- Sistem dan Proses, mekanisme bisnis proses dalam internal organisasi yang dapat difokuskan pada tujuan organisasi, jadi juga mendukung produktivitas organisasi
- Teknologi, Solusi teknologi yang tepat sehingga dapat menunjang pola proses yang berlangsung
- Tata Kelola, hal ini berkaitan dengan integritas dijalankannya perusahaan.
Adaptasi lima hal tersebut, dapat menunjang perusahaan untuk dapat mencapai tujuannya dengan fokus.
Dalam sistem dan proses misalnya, bisa jadi mekanisme yang dijalankan hari ini sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi tujuan yang ingin dicapai. Saya masih ingat sekali, pada saat saya sedang memimpin satu proyek implementasi sistem untuk menunjang dukungan kepada pelanggan. Pada saat itu terjadi tarik tarikkan kepentingan terkait dengan pembebanan anggaran yang akan digunakan. Atau pernah dalam satu masa yang lain, dimana organisasi kami dicurigai sebagai organisasi yang tidak profesional dikarenakan bekerja sama dengan organisasi lain dalam menyelesaikan proyek yang sedang dihadapi klien kami. Dimana proyek tersebut membutuhkan kapabilitas lintas sektor agar tujuan dari klien kami dapat terwujudkan.
Dan banyak lagi kasus kasus yang lain, dan mungkin juga terjadi disekitar Anda. Selama integritas Anda masih dipegang, dan ada kemauan untuk melihat inovasi inovasi baru. Pastinya hal tersebut akan menabrak dan berbenturan dengan mekanisme baku yang sekarang sedang berlangsung. Namun hal tersebut adalah inovasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan guna menjawab tantangan masa ini dan di masa mendatang.
Selamat menggapai tujuan dengan tantangan yang saling silang