Mendengar kabar siang ini, ada rekan kerja yang telah berpulang ke Rahmatullah. Teringat 2 tahun lalu pada awal pandemi masih sempat untuk ber halo halo bahkan berencana untuk bisa saling kolaborasi. Namun hari ini yang bersangkutan telah menyelesaikan tugasnya di dunia menuju keabadian yang hakiki.
Menyadarkan dan mengingatkan kembali bahwa apa yang memiliki nyawa akan mati. Mengingatkan kembali akan tugas belajar kita di dunia, bukan untuk mengejar dunia namun untuk memberikan manfaat sebesar besarnya kepada umat manusia. Menjadi pembawa pesan sambil belajar untuk satu saat kita akan selesai dan kembali kepada sang pencipta.
Melaksanakan perbuatan baik juga bukan merupakan pekerjaan yang mudah, namun mengerjakan hal yang ikhlas membuat kemudahan itu semakin nyata. Tentu bagi teman teman yang pernah bekerja di korporasi pernah merasakan bagaimana rasanya bersinggungan kerja dengan rekan kantor, atau bagaimana kita bekerja bersama dengan orang lain yang tentu memiliki keunikan sendiri, karena pada dasarnya kita diciptakan berbeda beda untuk saling belajar.
Ada kalanya kita dipertemukan dengan manusia yang mudah, artinya tanpa perlu belajar kita langsung dapat memahami orang tersebut. Ada juga kita dipertemukan dengan tipe orang yang sulit untuk bekerja sama ataupun (mungkin) berpikiran licik untuk kepentingannya sendiri. Karena pada dasarnya setiap manusia itu hidup dengan penuh kepentingannya sendiri. Terdapat sebuah ego yang hidup dalam dirinya yang akan selalu menggoda untuk hadir dan menampilkan.
Namun itulah kehidupan yang kita pelajar sepanjang masih ada nafas yang terhela dalam syaraf kehidupan ini. Inilah pembelajaran yang tiada henti apapun yang sedang menimpa mu.
Hingga tiba saatnya bila “selesai’ telah tiba dimana jiwa telah dicabut untuk kembali kepada sang pencipta. Tidak ada sepeserpun benda yang akan kita bawa kembali ke HadiratNYA. Selesai menjadi sebuah monumen kata yang akan menghiasi hidup kita.
Berbuatlah sebaik baiknya sepanjang kita masih bisa bernafas, bagi kebaikan tanpa melupakan kebajikan. Masa depan hadir, karena masa kini dan masa lalu. Jadi belajarlah mulai dari masa lalu untuk menghadapi masa depan. Yang tua akan selesai, yang muda akan menjadi tua sesuai dengan fitrahnya dan kemudian turut selesai.
Menjelang bulan suci ramadhan, perkenankanlah saya untuk memohon maaf atas salah dan khilaf yang mungkin pernah ada sepanjang kehidupan yang saya jalani. Semoga pintu maaf saudara saudara sekalian dapat mewujudkan kata ‘selesai’ saya nantinya bilamana waktu sudah tiba menghampiri. Tidak ada yang mampun menghalaunya.