Solidaritas hanya dapat dialami, bukan untuk dibicarakan. Mengingat karya terakhir Glenn Fredly dalam lagu “ Kemanusiaan”
Kemanusiaan di hatimu
Kemanusiaan di fikiranku
Kemanusiaan di hatimu
Kemanusiaan di fikiranku
Covid19 mengajarkan tentang kemanusiaan, pandemik ini memberikan ruang luas kepada makhluk hidupnya untuk kembali mengerti arti kemanusiaan dalam hati, pikiran, dan juga perbuatan.
Pandemik ini mengajarkan kita umat manusia untuk kembali mengingat jati dirinya yang tidak berdaya menghadapi sesuatu yang kecil dan tidak terlihat melalui kasat mata
Pandemik ini mengajarkan kita umat manusia untuk berbuat baik kepada lingkungan dan alam semesta
Pandemik ini mengajarkan kita umat manusia untuk saling menumbuhkan rasa solidaritas di atas rasa takut. Tanpa takut untuk membantu tanpa egoisme
Pandemik ini mengajarkan kita umat manusia untuk meneruskan kebaikan tanpa batasan suku, agama, ras, dan negara
Pandemik ini memperlihatkan kualitas kepemimpinan dari semua level administrasi, baik dari RT / RW, Lurah/Camat, Kepala Perwakilan, Kepala Provinsi dan Kabupaten, Pimpinan Perusahaan dan seterusnya. Kualitas yang dapat dilihat bukan dari kebijakan namun minimalisasi dampak dengan mempertimbangkan rasa kemanusiaan, rasa solidaritas, dan rasa menjadi menusia.
Pandemik ini menghantarkan kita pada semua norma baru tentang solidaritas dalam segala upayanya. Karena rasa maka ada solidaritas untuk sesama, saatnya manusia menjadi berguna. Solidaritas menjadi sebuah esensi baru yang terkuak dari tabir agama.